Fotografi Jadi Mata Kedua Manusia, mata
yang dimiliki manusia diciptakan untuk menangkap dan merekam jejak-jejak
kehidupan. Merekam bagaimana seekor kambing memakan rumput, sekawanan burung
terbang, sekelompok anak muda bercengkerama, tak luput semut-semut kecil yang
bergerak mengerumuni remahan kue. Rekaman akan tersimpan otomatis dimemori otak.
Otak memprosesnya menjadi berpetak-petak kenangan yang akan selalu diingat. Tak
jauh beda dengan fotografi. Kamera ibarat mata yang merekam banyak momen. Yang
membuat menarik, kita bisa mencetak hasil jepretan kamera dan bisa dinikmati
secara nyata. Banyak momen yang terkadang lewat begitu saja, penyelematan yang
bisa dilakukan adalah dengan mata kamera. Momen yang dikira hilang dan tak bisa
dinikmati dapat terekam kembali dengan baik.
Kebanyakan
orang awan memandang fotografi adalah sesuatu yang hanya bisa dinikmati oleh
orang-orang tertentu, dalam hal ini adalah fotografer. Tapi tidak, orang-orang
biasa tanpa latar belakang fotograferpun masih bisa menikmatinya. Tidak perlu
menggunakan alat-alat profesional untuk mendapatkan hasil gambar yang bagus.
Cukup dengan telefon genggam saja kita sudah bisa menghasilkan gambar yang
indah. Kita hanya memerlukan kesabaran, ketelitian, serta menyatu dengan kamera
dan obyek yang akan di ambil. Tentu saja dengan bantuan beberapa trik sehingga
dapat membuat gambar menjadi istimewa.
Pernah mendengar istilah bokeh dalam
fotografi ?
Bahasa yang lebih gampang di mengerti adalah
foto dengan background blur di belakang. Ketika suatu objek diambil dengan
dengan background bokeh akan menjadikan foto sangat fokus hingga detail-detail
obyeknya terlihat. Foto daun jatuh di tepi danau diambil dengan background
biasa tanpa bokeh tidak menimbulkan kesan istimewa pada daun. Mata kita akan
teralihkan pada pemandangan danau atau pohon yang ada disekitarnya. Berbeda
apabila diambil dengan background blur, daun akan menjadi fokus utama pada
gambar sehingga dapat memunculkan persepsi dan pandangan lain. Daun yang jatuh
akan terlihat begitu nyata seperti melihat dengan mata telanjang. Dan akan
memberikan kesan tertentu sesuai kondisi dan suasana hati orang yang
melihatnya. Ketika sedang bersedih, kita akan melihat daun yang jatuh layak
diri kita. Seperti bercermin. Merasa rapuh dan sendiri. Ketika dalam suasana hati
bahagia, daun akan terlihat seperti lambang kebebasan. Jatuhnya daun
dari ranting pohon bukan berarti ditinggalkan atau meninggalkan tetapi melepaskan
diri dari hal yang mengikat untuk mencari kebahagiaan baru. Seperti istilah
lama daun yang jatuh tidak pernah membenci angin
Cara
kedua yang bisa dilakukan adalah pintar memilih angle atau sudut foto. Percaya
atau tidak banyak orang tertipu dengan sebuah foto karena pengambilan gambar
dilakukan dengan sudut yang tidak biasa. Sudut pengambilan gambar sangat
mempengaruhi hasil akhir suatu foto. Obyek yang diambil dari atas akan berbeda
hasilnya dengan obyek yang diambil dari samping atau dari bawah. Sebuah gelas
berisi es batu yang diambil dari atas akan memperlihatkan kotak-kotak es batu
dan air yang mulai mencari di dalam gelas. Sangat berbeda apabila sudut
pengambilan gambar dilakukan dari samping. Detail-detail obyek akan terlihat
lebih jelas. Es batu, air dari es yang mencair, uap es batu, dan titik-titik
embun di luar gelas akan menjadi satu kesatuan dalam mata kamera. Gambar akan
terlihat lebih hidup dan terlihat lebih menarik hingga mampu membuat orang yang
memandangnya seketika merasa kehausan. Tetesan embun yang terlihat jelas akan
membuat seolah-oalah di depan kita memang ada segelas air dingin menyegarkan
dengan tambahan es batu di dalamnya.
Trik
ketiga adalah rasa. Kita sebagai fotografer harus memahami dan menyatu dengan
obyek yang akan diambil. Sense juga
mempengaruhi hasil gambarnya. Kita harus mampu merasakan obyek itu di dalam
pikiran dan hati kita. Apabila sudah mampu merasakan maka gambar yang terfoto
akan serasa lebih hidup dan menarik. Banyak foto – foto tempat wisata menjadi
biasa saja karena kurang menyatunya fotografer dengan tempat tersebut. Padahal apabila
mampu menepatkan sense dengan baik
foto akan terlihat lebih baik. Trik-trik sederhana seperti ini mungkin sedikit
remeh tapi sangat menentukan hasil akhir sebuah foto. Apakah foto akan terlihat
tidak baik, biasa saja, atau menjadi menarik sekali. Fotografi terasa mudah
bagi yang mencintai dunia fotografi. Kita akan melihat banyak sekali indahan di
dalamnya. Keindahan hasil refleksi lensa kamera.
Kalau
mau mendalami lebih jauh, fotografi bukan hanya sekedar mengambil gambar.
Fotografi adalah seni. Fotografi adalah mata kedua yang dapat mengabadikan
momen – momen penting dalam hidup kita. Membantu mengingat kenangan yang lama
terkubur. Segala komponen – komponennya apabila diletakkan pada tempat yang
tepat akan menghasilkan foto – foto yang luar biasa. Melalui fotografi,
kenangan tidak hanya disimpan dan dirasakan di dalam otak serta hati, tetapi
mampu dinikmati secara nyata berulang kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar